PSEUDOMONAS
Pseudomonas berasal
dari bahasa yunani yaitu pseudo
berarti palsu dan monas berarti satu
unit. Pseudomonas sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu
mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.
Keberhasilan
penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat
pencemaran hidrokarbon membutuhkan pemahaman tentang mekanisme
interaksi antara bakteri Pseudomonas sp. dengan senyawa hidrokarbon.
Kemampuan bakteri Pseudomonas
sp. dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam menghasilkan biosurfaktan menunjukkan bahwa
isolat bakteri Pseudomonas sp. berpotensi untuk digunakan dalam upaya
bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon.
Genus pseudomonas
terdiri dari sejumlah kuman batang gram negatif yang tidak meragi
karbohidrat, hidup aerob di tanah dan di air.
Dalam habitat alam
tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat organik.
Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya adalah
fakultatif khemoliotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai sumber karbon
katalase positif.
Ada yang patogen bagi
binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya. Kebanyakan
spesies pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini
penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada
individu dengan ketahanan tubuh yang menurun.
Infeksi biasanya
gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokomial. Genus
pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik. Spesies-spesies
pseudomonas :
1.
Pseudomonas
aeruginosa
2.
Pseudomonas
Cepacia
3.
Pseudomonas
Maltophilia
A.
Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia. Bakteri ini
kadang-kadang mengkoloni pada manusia dan menimbulkan infeksi apabila fungsi
pertahanan inang abnormal. Oleh karena itu, P.aeruginosa disebut patogen
oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang
untuk memulai suatu infeksi. Bakteri ini dapat juga tinggal pada manusia yang
normal dan berlaku sebagai saprofit pada usus normal dan pada kulit manusia. Pseudomonas
aeruginosa termasuk dalam genus Pseudomonas, bakteri
gram negatif, berbentuk tangkai, polar dan berflagel.
B.
Klasifikasi
Ilmiah
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Order : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas aeruginosa
C.
Morfologi
Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan
ukuran sekitar 0,6 x 2 μm. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal,
berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek. Pseudomonas aeruginosa termasuk bakteri gram
negatif. Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak
mampu memfermentasi tetapi dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain, tidak
berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika
(flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak.
Bakteri ini dapat tumbuh
di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur N dan C. Suhu
optimum untuk pertumbuhan Pseudomonas
aeruginosa adalah 42o C. Pseudomonas aeruginosa mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan
karena kebutuhan nutrisinya sangat sederhana. Di laboratorium, medium paling
sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat (untuk karbon) dan ammonium
sulfat (untuk nitrogen).
Pembiakan dari spesimen
klinik biasanya menghasilkan satu atau dua tipe koloni yang halus :
a.
Koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi.
b.
Koloni halus dan mukoid sebagai hasil produksi berbahan dari
alignat. Tipe ini sering didapat dari sekresi saluran pernafasan dan saluran
kemih.
Alignat merupakan suatu
eksopolisakarida yang merupakan polimer dari glucoronic acid dan mannuronic
acid, berbentuk gel kental disekeliling bakteri. Alignat ini memungkinkan
bakteri untuk membentuk biofilm, yaitu kumpulan koloni sel-sel mikroba yang
menempel pada suatu permukaan misalnya kateter intravena atau jaringan paru.
Alignat dapat melindungi bakteri dari pertahanan tubuh inang, seperti limfosit,
fagosit, silia, di saluran pernafasan, antibodi, dan komplemen. Pseudomonas aeruginosa membentuk biofilm untuk
membantu kelangsungan hidupnya saat membentuk koloni pada paru-paru manusia.
Terkadang menghasilkan
bau yang manis dan menyerupai anggur. Koloni yang dibentuk halus bulat dengan
warna fluoresensi yang kehijau-hijauan. Bakteri ini menghasilkan pigmen yang
tak berfluoresensi kehijauan (plosianin). Strain Pseudomonas aeruginosa menghasilkan pigmen yang
berfluoresensi antara lain:
1.
piooverdin (warna hijau)
2.
piorubin (warna merah gelap)
3.
piomelanin (hitam)
Pseudomonas aeruginosa yang berasal dari koloni
yang berbeda mempunyai aktivitas biokimia, enzimatik dan kepekaan antimikroba
yang berbeda.
Pili (fimbriae) menjulur
dari permukaan sel dan membantu pelekatan pada sel epitel inang.
Lipopolisakarida yang terdapat dalam banyak imunotipe merupakan salah
satu faktor virulensi dan juga melindungi sel dari pertahanan tubuh inang. Pseudomonas aeruginosa dapat digolongkan
berdasarkan imunotipe lipopolisakarida dan kepekaannya terhadap piosin
(bakteriosin). Produk ekstraseluler yang dihasilkan berupa enzim-enzim, yaitu
elastase protease dan dua hemolisin, fosfolipase C yang tidak tahan panas dan
rhamnolipid.
Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap
konsentrasi tinggi garam dan zat pewarna, antiseptik, dan banyak antibodi yang
sering digunakan. Suatu studi intensif menyatakan bakteri ini mempunyai gen
untuk resistensi terhadap merkuri, disebut gen mer yang berada dalam
plasmid.
Kemampuan Pseudomonas aeruginosa menyerang jaringan
bergantung pada reproduksi enzim-enzim dan toksin-toksin, yang merusak barier
tubuh dan sel-sel inang. Pseudomonas
aeruginosa seperti yang dihasilkan bakteri
Gram-negatif lain, misalnya endotoksin menyebabkan gejala sepsis dan syok septik,
eksotoksin A menyebabkan nekrosis jaringan, enzim-enzim ekstra seluler bersifat
histotoksik dan mempermudah infasi kedalam pembuluh darah.
D.
Fisiologi
Pseudomonas aeruginosa bersifat aerobik obligat yang
tumbuh dengan cepat pada berbagai media, pada media padat dan cair bakteri ini
dapat terbentuk warna hijau. Pseudomonas aeruginosa membentuk koloni bulat,
halus dengan warna fluoresen kehijauan. Juga sering memproduksi pigmen kebiruan
dan tidak fluoresen yang disebut piosianin yang larut dalam agar. Bakteri ini
bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi
tetapi dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain.
Kuman ini dapat mencairkan gelatin dan tidak membentuk H2S.
Indol (-) dan kadang-kadang terjadi false indol (+). Hal ini, terjadi bila
dipakai reagensia Erlich dan sebaiknya memakai reagensia dari Kovac. Tidak
memecah urea. Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat
memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai
sumber nitrogen.
Dapat tumbuh pada perbenihan yang dipakai untuk
isolasi kuman Enterobacteriaceae dan mempunyai kemampuan untuk menolerir
keadaan alkalis, jiuga dapat tumbuh pada perbenihan untuk kuman fibrio.
Meskipun, pseudomonas merupakan organisme aerob, tetapi ia dapat mempergunakan
nitrat dan arginin sebagai aseptor elektron dan tumbuh secara an aerob.
Suhu pertumbuhan optimum ialah 35⁰C
tetapi dapat juga tumbuh 42⁰C. Hasil isolasi bahan
klinik sering memberikan beta hemolisis pada agar darah. Pseudomonas aeruginosa adalah satu-satunya
spesies yang menghasilkan :
1.
Piosianin
Suatu pigmen yang larut dalam kloroform. Strain lainnya
menghasilkan pigmen fenazin.
2.
Fluorezen
Suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan
pigmen darah.
E.
Patogenesis
Faktor sifat yang memungkinkan organisme
mengatasi pertahanan tubuh normal dan menimbulkan penyakit ialah : pili, yang
melekat dan merusak membran basalis sel; polisakarida simpai, yang meningkatkan
perlekatan pada jaringan tetapi tidak menekan fagositosis; suatu hemolisin yang
memiliki aktivitas fosfolipasa; kolagenasa dan elastasa dan flagel untuk
membantu pergerakan.
Sedangkan faktor yang menentukan daya patogen
adalah LPS mirip dengan yang ada pada Enterobacteriaceae; eksotoksin A,
suatu transferasa ADP-ribosa mirip dengan toksin difteri yang menghentikan
sintesis protein dan menyebabkan nekrosis di dalam hati; eksotoksin S yang juga
merupakan transferasa ADP-ribosa yang mampu menghambat sintesis protein
eukariota.
Produksi enzim-enzim dan toksin-toksin yang
merusak barrier tubuh dan sel-sel inang menentukan kemampuan Pseudomonas
aeruginosa menyerang jaringan. Endotoksin P. aeruginosa
seperti yang dihasilkan bakteri Gram-negatif lain menyebabkan gejala sepsis dan
syok septik. Eksotoksin A menghambat sintesis protein eukariotik dengan
cara kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria (walaupun struktur kedua
toksin ini tidak sama) yaitu katalisis pemindahan sebagian ADP-ribosil dari NAD
kepada EF-2. Hasil dari kompleks ADP-ribosil-EF-2 adalah inaktivasi sintesis
protein sehingga mengacaukan fungsi fisiologik sel normal. Enzim-enzim
ekstraseluler, seperti elastase dan protease mempunyai efek hidrotoksik dan mempermudah
invasi organisme ini ke dalam pembuluh darah.
Antitoksin terhadap eksotoksin A ditemukan dalam
beberapa serum manusia, termasuk serum penderita yang telah sembuh dari infeksi
yang berat. Psiosianin merusak silia dan sel mukosa pada saluran pernafasan.
Lipopolisakarida mempunyai peranan penting sebagai penyebab timbulnya demam,
syok, oliguria, leukositosis, dan leukopenia, koagulasi intravaskular
diseminata, dan sindroma gagal pernafasan pada orang dewasa. Strain Pseudomonas
aeruginosa yang punya sistem sekresi tipe III, secara signifikan lebih
virulen dibandingkan dengan yang tidak punya sistem sekresi tersebut. Sistem
sekresi tipe III adalah sistem yang dijumpai pada bakteri gram negatif, terdiri
dari sekitar 30 protein yang terbentang dari bagian dalam hingga luar membran
sel bakteri, berfungsi seperti jarum suntik yang menginjeksi toksin-toksin
secara langsung ke dalam sel inang sehingga memungkinkan toksin mencegah
netralisasi antibodi.
Pseudomonas aeruginosa menimbulkan berbagai
penyakit diantaranya yaitu:
1.
Infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruan
2.
Infeksi saluran kemih.
3.
Infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai
nekrosis.
4.
Otitis eksterna ringan pada perenang.
5.
Infeksi mata.
F.
Cara
Analisis Pseudomonas aeruginosa
1. Penanaman pada media
Braint Hert Infision ( BHI )
Sampel
yang telah dihomogenkan, diambil 1 mL dengan pipet voloumesteril,
kemudian dituang pada media BHI secara aseptis di
inkubasi 37ºCselama 24 jam. Pembiakan pada media Mac
Conkey Agar secara aseptis diinokulasikan biakan kuman dar i
media BHI ke media MacConkey dengan cara diambil 1 ons mata lalu
ditanam secara gores kuadran.Diinkubasi 37ºC selama 24 jam. Koloni Pseudomonas
aeruginosa dilakukanpurifikasi untuk masing –masing koloni ke media
Mac Conkey diinkubasi 37ºC selama 24 jam. Koloni Pseudomonas
aeruginosa pada media ini koloni berbentuk bulat,
warna transparan, tepi tidak rata, konsistensi smooth, diameter
2 –3 mm, elevasi cembung bersifat non
laktosa ferneter.
2. Pengecatan Gram
Koloni tersangka dari media
Mac Conkey 1 dilakukan pengecatan Gram dengan cara diambil koloni dengan
ose mata secara aseptis, Diletakan pada obyek glass yang
sebelumnya telah di bersihkan dengan alkohol 70%,diratakan dan dikeringkan
lalu difiksasi, genangi cat gentian violet 2 –3 menit, cuci dengan
air mengalir, gengangi cap lugol 1 menit, cuci dengan airmengalir, gengangi
alkohol absolut 45 detik, cuci dengan air mengalir, genangi safranin 3 –4
menit, cuci dengan air mengalir, keringkan dan dilihat
dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000 kali. Pseudomonas aeruginosa berbentuk
batang, bersifat gram negatif
3. Uji Biokimia.
Uji Produksi H2S
pada media TSIA ( Triple Sugar Iron Agar ) Secara aseptis
diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia TSIA, diambil 1
ons mata ditanam dengan cara digoreskan pada lereng media dan ditusuk
pada dasar media, Inkubasikan selama 24 jampada suhu 37ºC. Pseudomonas
aeruginosa menghasilkan K/K H2S dangas
4. Uji Indol
Secara aseptis diinokulasikan biakan
kuman dari media Mac Conkey ke media Trypthopan borth, inkubasikan 370 C
kemudian ditambah 3–4 tetes reagen Kofac's melalui dinding
tabung reaksi. Hasil positif ditandai terbentuknya
cincin merah. Pseudomonas aeruginosa Pada uji indol
negative.
5. Uji MR ( Metyl Red )
Secara aseptis
diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia Metyl red,
diinkubasikan 37ºC selama 24 jam, kemudian ditambah3 – 4 tetes reagen
Metyl Red. Hasil positif berwarna merah. Pseudomonas aeruginosa pada Uji Metyl Red hasil positif
6. Uji VP ( Voges Proskaeur )
Secara aseptis diinokulasikan biakan
kuman dari media Mac Conkey kemedia Voges Proskaeur Broth, inkubasikan 37ºC
selama 24 jam, kemudian tambah3 –4 tetes regen ά naftol 5% dan 3 tetes KOH
40%. Pseudomonas aeruginosa pada uji VP hasilnya negatif.e.
Uji Citrat, motilitis dan Urea Secara aseptis diinokulasikan biakan kuman
dari media Mac Conke y ke media Simon Citrat, Senisolit, Urea Agar,
dengan cara digores kuadarandan ditusuk untuk motilitas, inkubasikan
37ºC selama 24 jam. Pseudomonas aeruginosa uji Citrat dan Motil hasilnya
positif sedangkan urea hasilnya negatif.
7. Uji Fermentasi Gula –gula
Secara aseptis diinokulasikan
biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia gula –gula seperti
glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan manitol inkubasikan pada 37ºC
selama 24 jam. Pseudomonas aeruginosa pada uji gula –gula
semuahasil negatif
8. Uji Katalase
Koloni dari media
Nutrient Agar dilakukan uji katalase dengan caramengambil koloni tersebut
dengan ose mata secara aseptis, letakan pada obyek glass yang
sebelumnya dibersihkan dengan alkohol 70%, ratakan, kemudian tambah
1 tetes reagen H2O2 3% . Hasil positif ditandai dengan terbentuknya
gelembung -gelembung udara, warna putih. Pseudomonas aeruginosa uji
katalase hasilnya positif
9. Uji Oksidase
Koloni Pseudomonas aeruginosa dari
media Nutrient Agar dilakukan ujioksidase dengan cara mengambil koloni tersebut
dengan ose mata secara aseptis, letakan pada kertas saring yang terletak
pada obyek glass kemudian ditambah 1 tetes 1 –1 Dimethyl
Para-phenil Hidroklorida 1%. Hasil positif dintandai dengan terbentuknya warna hitam
pada koloni dikertas saring. Pseudomonas aeruginosa pada uji
oksidase hasil positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar