Jumat, 18 September 2015

PERUBAHAN METODE AKUNTANSI



Tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuanan yang berguna sebagai alat pengambilan keputusan. Laporan keuangan perusahaan terkadang melaporkan hasil yang berbeda secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan perubahan dalam kondisi ekonomi, tetapi hal tersebut juga dapat disebabkan perubahan dalam metode akuntansi atau koreksi kesalahan dalam mencatat transaksi masa lalu.
Terdapat beberapa penyebab utama sehingga perusahaan melakukan perubahan akuntansi :
1.      Setelah mendapat informasi baru, perusahaan dapat merubah estimasi pendapatan atau bebannya, seperti estimasi piutang tak tertagih atau estimasi masa manfaat dari aktiva tetap.
2.      Karena perubahan kondisi ekonomi, perusahaan mungkin perlu mengubah metode akuntansi untuk dapat lebih jelas mencerminkan situasi ekonomi saat ini.
3.      Badan pembuat standar akuntansi mewajibkan penggunaan metode atau prinsip akuntansi yang baru.
4.      Manajemen mendapatkan tekanan untuk melaporkan kinerja yang menguntungkan. Dengan membuat perubahan akuntansi dapat menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi.
Perubahan akuntansi dapat diidentifikasikan menjadi dua kategori, perubahan estimasi akuntansi dan perubahan prinsip akuntansi. Ketika perubahan akuntansi terjadi, permasalahan akuntansi yang timbul adalah bagaimanakah perubahan tersebut harus dilaporkan. Beberapa alternatif untuk melaporkan perubahan akuntansi :
1.      Pernyataan kembali laporan keuangan.
2.      Tidak membuat penyesuaian atas laporan yang disajikan pada periode sebelumnya. Melaporkan langsung ke laba ditahan.
3.      Tidak membuat penyesuaian atas laporan yang disajikan pada periode sebelumnya. Melaporkan langsung ke laporan laba rugi tahun berjalan.
4.      Melaporkan efek kumulatif perubahan sebagai pos khusus dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
5.      Membuat perubahan menjadi efektif hanya untuk periode berjalan dan yang akan datang dengan tidak melakukan penyesuaian.
Perusahaan dapat mengubah metode akuntansi dan asumsi yang mendasari laporan keuangan karena beberapa alasan, diantaranya :
Ø  Karena adanya standar akutansi baru
Ø  Untuk dapat mencerminkan aktivitas atau kondisi usaha yang berubah dengan lebih baik
Ø  Untuk mempercantik laporang keuangan, terutama melakukan manajemen laba
Standar akuntansi membedakan empat bentuk perubahan akuntansi :
1.      Perubahan prinsip akuntansi
2.      Perubahan estimasi akuntansi
3.      Perubahan entitas pelapor
4.      Koreksi kesalahan

A.    Perubahan Estimasi Akuntansi
Informasi akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak selalu dapat diukur dan dilaporkan secara tepat. Data estimasi yang didasarkan pada pengalaman dan pertimbangan professional terpaksa digunakan karena keadaan dan peristiwa yang akan datang tidak dapat dipastikan secara akurat. Berikut ini merupakan contoh yang termasuk perubahan estimasi akuntansi:
  1. Piutang tak tertagih
  2. Masa manfaat dari aktiva tetap atau aktiva tak berwujud
  3. Nilai residu aktiva tetap
  4. Kewajiban garansi
  5. Kuantitas cadangan mineral
  6. Asumsi aktuaria untuk pension
  7. Jumlah periode manfaat dari biaya tangguhan
Secara keseluruhan, seluruh perubahan dalam estimasi akuntansi harus dicerminkan dalam periode berjalan atau dan yang akan datang. Perubahan dalam estimasi adalah merupakan bagian dari proses akuntansi yang normal, bukan koreksi atau perubahan periode masa lalu.

B.     Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perusahaan dari satu prinsip atau metode yang berlaku umum ke prinsip atau metode lainnya. Jika suatu aktiva dipengaruhi oleh perubahan prinsip dan perubahan estimasi dalam periode yang sama, SAK mensyaratkan bahwa perubahan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi. Perusahaan seharusnya tidak mengubah prinsip akuntansinnya dari satu periode ke periode lainnya. Penggunaan satu prinsip secara konsisten meningkatkan kegunaan laporan keuangan bagi pemakai dalam menganalisis dan memahami data akuntansi komparatif. Secara umum, dampak perubahan prinsip akuntansi dicerminkan oleh pelaporan efek kumulatif dari perubahan tersebut dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan.

1.      Perubahan Estimasi Akuntansi

Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal seperti masa manfaat aset, biaya garansi, keusangan persediaan, asumsi pensiun, dan estimasi piutang tak tertagih. Hal tersebut merupakan estimasi akuntansi. Estimasi akuntansi merupakan perkiraan berdasarkan kondisi masa depan yang tidak diketahui sehingga estimasi akuntansi dapat berubah. Terdapat persayaratan akuntansi dan pengungkapan saat terjadi perubahan estimasi akuntansi, yaitu :
·         Aplikasi prospektif (prospective application) – suatu perubahan diterapkan pada periode perubahan dan, jika memungkinkan, masa depan ketika suatu dampak terjadi (tidak memerlukan penyajian kembali secara retroaktif)
·         Pengungkapan pada catatan (note disclosure) – mengungkapkan dampak perubahan terhadap laba bersih dan laba sebelum pos luar biasa (termasuk laba per saham) hany untuk periode berjalan, meskipun perubahan mempengaruhi periode masa depan

2.      Perubahan Entitas Pelaporan

Perubahan entitas pelaporan berasal dari berbagai cara, termasuk :
Ø  Publikasi awal laporan keuangan konsolidasi
Ø  Perubahan kebijakan konsolidasi terkait anak perusahaan
Pada kasus ini, praktik akuntansi mewajibkan penyajian kembali seluruh laporan keuangan periode sebelunya dan mengungkapkan sifat perubahan entitas pelaporan dan alasannya.

3.      Koreksi Kesalahan

Kesalahan pada laporan keuangan dapat berasal dari kesalahan aritmetika, kesalahan aplikasi prinsip akuntansi, atau kesalahan pengungkapan informasi. Koreksi kesalahan tidak dianggap sebagai perubahan akuntansi. Sebaliknya, koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya terhadap saldo awal laba ditahan pada periode ditemukannya kesalahan.pengungkapan mencakup sifat kesalahan dan dampaknya terhadap laba bersih.

4.      Analisis Perubahan Akuntansi

Hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang analis saat menganalisis perubahan akuntansi:
Ø  Perubahan akuntansi tidak memiliki konsekuensi arus kas – baik saat ini maupun masa depan
Ø  Perubajan akuntansi terkadang dapat mencerimnkan realitas ekonomi
Ø  Kemungkinan terjadinya manajemen laba
Ø  Menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan antarwaktu
Ø  Mengevaluasi dampak perubahan akuntansi baik terhadap laba ekonomi maupun

5.      Pos Khusus

Pos khusus (special item) mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak biasa atau tidak sering terjadi, tetapi bukan keduanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah pada laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung.

6.      Penurunan Nilai Aset

Aset jangka panjang dinyatakan mengalami penurunan nilai saat nilai wajar  lebih kecil dibandingkan dengan nilai tercatat. Penurunan nilai aset terjadi karena banyak hal, yaitu mencakup penurunan nilai pasar aset, penurunan tingkat permintaan atas produk aset tersebut, keusangan teknologi, dan perubahan strategi usaha perusahaan.

7.      Beban Restrukturisasi

Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan strategi perusahaan. Restrukturisasi biasanya diikuti reorganisasi  yang ekstensif termasuk divestasi unit usaha, penghentian perjanjian kontraktual, penghentian lini produk, pengurangan karyawan, perubahan manajemen, dan penghapusan nilai aset bersamaan dengan investasi baru dalam bentuk pabrik, teknologi, dan teknologi.

8.      Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan

Pendapatan (revenues) didefinisikan sebagai  “arus kas masuk atau peningkatan nilai aset suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban” yang berasal dari “aktivitas utama atau inti” perusahaan yang masih berlangsung. Sebaliknya, keuntungan (gains) adalah peningkatan net aset (ekuitas) yang berasal dari transaksi insidentanl atau tidak biasa perusahaan.

9.      Panduan Pengakuan Pendapatan

Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan, yaitu :
Ø  Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat,maka pendapatan akan diakui pada periode yang salah
Ø  Jika perusahaan mengakuii pendapatan sebelum adanya kepastian mengenai realisasi yang layak, maka pendapata dapat diakui pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik pada periode lain – maka laba periode pertama dinyatakan terlalu tinggi dan periode berikutnya terlalu rendah.
Dua akibat tersebut mempengaruhi pengukuran laba secara terbalik. Untuk mengatasinya, akuntansi menerapkan aturan tegas dan konseratif untuk pengakuan pendapatan. Umumnya, pendapatan diakui jika telah direalisasi (atau dapat direalisasi) dan telah dihasilkan (earned).
Kriteria pengakuan pendapatan :
Ø  Aktiitas penghasilan untuk memperoleh pendapatan telah selesai, dan tidak dibutuhkan usaha yang signifikan untuk menyelesaikan transaksi
Ø  Risiko kepemilikan dalam penjualan telah dipindahkan ke pembeli
Ø  Pendapatan dan beban terkait dapat diukur atau dietimasi dengan akurasi yang wajar
Ø  Pengakuan pendapatan biasanya menghasilkan kenaikan kas, piutang, dan lain-lain
Ø  Transaksi pendapatan adalah wajar dengan pihak independen (bukan pihak yang dikendalikan)
Ø  Transaksi pendapatan tidak melibatkan pembatalan

10.  Ketidakpastian Penagihan Pendapatan

Perusahaan menyisihkan cadangan untuk piutang tak tertagih untuk mencerminkan ketidakpastian penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan membuat penilaian berdasarkan kondisi, saat tidak lagi memiliki keyakinan yang layak mengenai kemungkinan tertagihnya piutang. Penilaian ini bisa menggunakan asumsi konseratif, atau liberal, atau optimis. Jika tidak terdapat keyakinan yang wajar mengenai ketertagihan piutang , praktik memberikan prosedur umum untuk menangguhkan pengakuan pendapatan hingga kas tertagih.

11.  Pengakuan Pendapatan Jika Terdapat Hak untuk Mengembalikan

Jika pembeli memiliki hak untuk mengembalikan, pendapatan diakui hanya jika kondisi berikut dipenuhi :
Ø  Harga telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan
Ø  Pembeli membayar penjual atau wajib membayar penjual
Ø  Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau kerusakan produk
Ø  Pembeli memiliki substansi ekonomi yang terpisah dari penjual
Ø  Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas suatu kinerja masa depan yang terkait dengan penjualan
Ø  Pengembalian dapat diestimasi secara layak

12.  Pendapatan Franchise

Standar akuntansi untuk franchisor mewajibkan bahwa pendapatan komisi franchise dari penjualan franchise diakui hanya ketika seluruh jasa yang material dan kondisi yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilakukan atau dipenuhi oleh franchisor

13.  Perjanjian Pembiayaan Produk

Perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang melibatkan transfer atau perolehan persediaan oleh sponsor yang (meskipun sering kali menyerupai penjualan pendapatan) secara substansi merupakan perangkat pembiayaan persediaan.

14.  Pendapatan Kontrak

Akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang untuk pembangunan gedung, pesawat, kapal, atau mesin berat memiliki masalah konseptual dalam penentuan pendapatan dan profit (laba). GAAP mewajibkan perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian jika taksiran biaya untuk menyelesaikan suatu kontrak dan kemajuan ke arah penyelesaian kontrak dapat diestimasi dengan layak. Estimasi laba pada umumnya dilakukan dengan mencatat bagian dari taksiran laba total berdasarkan rasio antara biaya yang terjadi hingga saat itu dibagi dengan taksiran biaya total.

15.  Implikasi Pengakuan Pendapatan terhadap Analisis Laporan Keuangan

Pengakuan pendapatan merupakan titik krisis penentuan laba. Analisis kita harus meneliti metode akuntansi untuk memastikan apakah metode tersebut mencerminkan realitas ekonomi yang layak. Kecenderungan dan insentif manajemen untuk melakukan manjemen pendapatan menghasilkan berbagai aturan tentang pengakuan pendapatan yang dikeluarkan oleh badan pengaturan akuntansi. Namun, analisis kita harus tetap waspada terhadap pendekatan akuntansi yang menyalahi aturan.
Meskipun perusahaan menerima kas, adanya jaminan atau perjanjian lain yang mengharuskan perusahaan memberikan kas pada entitas pembeli memengaruhi keabsahan pengakuan pendapatan. Pendapatan belum boleh diakui sampai :
a.       Arus kas aktivitas operasi cukup untuk mendanai jasa utang dan persyaratan dividen (berdasarkan akrual)
b.      Investasi perusahaan pada entitas pembeli sudah atau dapat dikonersi menjadi kas dan perusahaan tidak memiliki kewajiban lagi berdasarkan jaminan utang atau perjanjian lain yang mengharuskan perusahaan menambah inestasi pada entitas pembelian.

16.  Beban Tangguhan

Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi yang ditangguhkan karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode yang akan datang. Makin rumitnya aktivitas usaha memperluas jumlah dan bentuk beban tangguhan. Alasan perusahaan menangguhkan biaya adalah agar dapat menggantikan biaya dengan manfaat yang diharapkan.

17.  Penelitian dan Pengembangan

Perusahaan melakukan aktivitas penelitian, eksplorasi, dan pengembangan untuk beberapa alasan. Beberapa aktivitas ini ditujukan untuk mengembangkan produk atau proses baru. Aktivitas penelitian dapat bertujuan untuk menemukan sesuatu dan aktivitas pengembangan sebenarnya merupakan bagian dari aktivitas penelitian.

18.  Akuntansi Penelitian dan Pengembangan

Akuntansi beban peniliian dan pengembangan sulit untuk diterapkan karena :
Ø  Tingginya ketidakpastian manfaat akhir yang berasal dari aktivitas tersebut
Ø  Sering kali dibutuhkan waktu yang cukup panjang antara dimulainya aktiitas penelitian dan pengembangan hingga keberhasilannya dapat ditentukan
Ø  Masalah evaluasi terkait dengan sifat tidak berwujud sebagian besar aktivitas penelitian dan pengembangan
Standar akuntansi Amerika Serikat mewajibkan perusahaan untuk membebankan biaya penelitian dan pengembangan saat terjadi. Hanya biaya material, peralatan, dan fasilitas yang memiliki kegunaan alternatif di masa depan yang dikapitalisasi sebagai aset berwujud.
Biaya yang dapat diidentifikasi sebagai aktivitas penelitian dan pengembangan yaitu:
Ø  Material , perlengkapan, dan fasilitas yang diperoleh atau dibangun untuk suatu proyek penelitian dan pengembangan khusus, atau aset tidak berwujud yang dibeli dan tidak memiliki kegunaan alternatif di masa depan
Ø  Material yang digunakan dalam aktiitas penelitian dan pengembangan serta penyusutan dan amortisasinya
Ø  Gaji dan pengeluaran lain terkait dengan karyawan yang terlibat dalam aktivitas penelitian dan pengembangan
Ø  Jasa yang dilakukan pihak lain dan terkait dengan aktiitas penelitian dan pengembangan
Ø  Alokasi biaya tidak langsung, tidak termasuk biaya umum dan administrasi yang tidak langsung terkait dengan aktivitas penelitian dan pengembangan

19.  Analisis penelitian dan pengembangan

Ø  Analis harus mengakui bahwa meskipun akuntansi secara jelas memastikan aset penelitian dan pengembangan tidak dinyatakan terlalu tinggi, namun kehilangan pengukuran yang layak untuk mengaitkan pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari aktivitas penelitian dan pengembangan
Ø  Analisis kita perlu mengetahui lebih dari sekadar beban penelitian dan pengembangan periodik

C.    Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan tidak dipandang sebagai perubahan akuntansi. Kesalahan akuntansi yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya yang belum dibalik, dilaporkan sebagai koreksi periode sebelumnya dan dicatat langsung ke laba ditahan. Beberapa kesalahan ditemukan pada periode kesalahan itu terjadi dan dengan murah dapat dikoreksi. Kesalahan lain mungkin tidak ditemukan pada periode berjalan dan tercermin di laporan keuangan sampai ditemukan. Kesalahan-kesalahan dapat diklasifikasian sebagai berikut:
  1. Kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam kondisi prosedur akuntansi yang normal, seperti kesalahan penambahan, posting ke perkiraan yang salah, atau salah saji suatu perkiraan.
  2. Kesalahan-kesalahan yang terbatas pada perkiraan neraca, misalnya mendebet piutang usaha dan bukan wesel tagih. Kesalahan seperti ini sering ditemukan dan dikoreksi pada periode terjadinya kesalahan.
  3. Kesalahan-kesalahan yang terbatas pada perkiraan laba rugi, misalnya mendebet beban gaji kantor dan bukan beban gaji penjualan. Harus segera dikoreksi setelah ditemukan.
  4. Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi baik perkiraan laba rugi dan perkiraan neraca. Apabila kesalahan ini tidak ditemukan pada periode berjalan, akan mengakibatkan salah saji pada laba bersih sehingga mempengaruhi perkiraan laba rugi dan perkiraan neraca.

D.    Melaporkan Perubahan Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi terjadi apabila saat perusahaan berpindah dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang erlaku umum lainnya. Istilah prinsip akuntansi mengacu ke standar akuntansi dan praktik yang digunakan serta metode pengaplikasian standar tersebut. Contohnya perubahan metode penyusutan garis lurus menjadi percepatan. Saat terjadi perubahan, laba periode berjalan dihitung dengan menggunakan prinsip baru. Dampak kumulatif dari perubahan prinsip ini (setelah pajak) terhadap laba ditahan pada awal periode dihitung saat perubahan terjadi. Dampak kumulatif disajikan pada laporan laba rugi sebelum laba bersih. Penghitungan ini merupakan penyesuaian “berjalan”, karena laporan keuangan sebelumnya yang telah dipublikasi tidak direvisi. Perusahaan juga mengungkapkan informasi berikut pada catatan atas laporan keuangan saat terjadi perubahan prinsip akuntansi :
a.       Sifat dan pembenaran perubahan prinsip
b.      Dampak prinsip baru terhadap laba bersih maupun laba sebelum pos luar biasa untuk periode terjadinya perubahan, termasuk dampak pada laba per saham
c.       Dampak pro forma (seolah-olah jika) dari aplikasi perubahan akuntansi retroaktif terhadap laba bersih dan laba sebelum pos luar biasa (dan laba per saham terkait) untuk tahun-tahun dimana laporan keuangan disajikan (biasanya dua tahun sebelumnya)
Jika dampak pro forma tidak dapat ditentukan, perusahaan harus mengungkapkan alasannya. Perubahan metode alokasi biaya aset jangka panjang, jika diterapkan hanya untuk aset yang baru diperoleh tidak memerlukan penyesuaian berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar