Jumat, 18 September 2015

PROSEDUR KERJA STANDAR UJI COCOK SERASI METODE GEL TEST



1.      TUJUAN
Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan uji cocok serasi metode gel test.
2.      RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku pada pelayanan Unit Donor Darah di laboratorium uji cocok serasi dan di Bank Darah Rumah Sakit yang menggunakan metode ini.
3.      DEFINISI
Uji cocok serasi metode gel test adalah pemeriksaan silang antara darah pasien dan donor pada microtube yang berisi gel sebagai media untuk pembacaan reaksinya.
4.      URAIAN PROSEDUR
4.1  Menyiapkan reagen LISS Diluent 2 dibiarkan pada suhu kamar
4.2  Pada ID. Card ditulis:
         Nomor pemeriksaan
         Nama pasien
         Golongan darah pasien
         Jenis darah donor yang diperiksa (WB, RRC, FTP, TC, dll)
         Nama singkat petugas pemeriksan
         Rumah Sakit
         Tanggal pemeriksaan
         Pada kolom atas (dibawah microtube) diberi kode sesuai reaksi sebagai berikut:
1             : untuk tabung mayor 1
2             : untuk tabung mayor 2 dst
= 1             : untuk tabung minor 1
= 2             : untuk tabung minor 2 dst
1             : untuk tabung auto pooi 1
2             : untuk tabung auto pool 2 dst
I                 : untuk tabung antar pool I
II               : untuk tabung antar pool II
Keterangan : Jumlah pooling maksimal 3 donor
4.3  Menyiapkan Sampel
4.3.1        Sediakan tabung untuk menampung sampel identitas S.
4.3.2        Sediakan tabung untuk menampung sampel donor, diberi tanda D (D1, D2, D3, dst bila donor lebih dari satu).
4.3.3        Sampel darah ditampung pada tabung-tabung yang sesuai dan diputar
3000 rpm selama 90 detik s/d 120 detik.
4.3.4        Menyediakan tabung, diberi identitas seperti no. 6.3.1 dan 6.3.2.
4.3.5        Masing-masing tabung diisi dengan 500 µl ID Diluent-2.
4.3.6        Tambahan 5 µl sel darah merah pekat ke masing-masing tabung sesuai dengan identitas tabung.
4.4  Buka microtube sejumlah yang diperlukan dengan menarik ujung tutup ke arah kanan atas.
4.5  Masukkan 50 µl suspensi sel pasien kedalam microtube minor (=) dan 50 µ suspensi sel donor kedalam microtube mayor (-)
4.6  Tambahkan 25 µl serum/ plasma pasien kedalam microtube mayor dan 25 µl serum/ plasma donor kedalam microtube minor.
4.7  Test card digetarkan/diketuk-ketuk bagian samping supaya isi microtube tercampur.
4.8  Test Card dimasukkan ke dalam ID incubator 37 SII selama 15 menit pada suhu           37° C.
4.9  Setelah inkubasi selesai, ID card diputar 1030 rpm selama 10 menit.
4.10   Hasil reaksi dibaca dan ditulis path kolom bawah ID Card dan lembar kerja.
4.11   Melengkapi/mengisi Check List dan lembar kerja.
















PROSEDUR KERJA STANDAR UJI COCOK SERASI METODE BOVINE ALBUMINE

1.      TUJUAN
1.1   Untuk memastikan bahwa darah yang diberikan adalah sesuai/kompatibel dan tidak akan menimbulkan reaksi serta bermanfaat.
1.2   Untuk mengetahui apakah penderita tidak mengandung antibodi yang reaktif terhadap eritrosit donor.
2.      RUANG LINGKUP
Prosedur Kerja Standar (PKS)inii harus dilaksanakan oleh pelaksana teknis bagian laboratorium yang terlatih pada Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Surakarta.
3.      DEFINISI
Uji cocok serasi adalah reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan ditransfusi dengan darah donornya yang akan ditransfusikan
4.      REFERENSI
Instruksi kerja uji cocok serasi Unit Transfusi Darah Pusat Palang Merah Indonesia
Jakarta.
5.      INFORMASI UMUM
Perneriksaan Uji Cocok Serasi metode Bovine Albumine dilakukan untuk Pelatihan Bank Darah Rumah Sakit UTD PMI Surakarta menggunakan Uji Cocok Serasi metode Gel Test.
6.      URAIAN PROSEDUR
6.1   DAFTAR ALAT
-          Tabung reaksi ukuran 12 x 75 mm
-          Rak tabung
-          Labu semprot
-          Pipet pasteur
-          Wadah limbah
-          Inkubator/Waterbath 37°C
-          Sentrifuge
-          Mikroskop
-          Object glass
6.2   DAFTAR REAGENSIA
a.       Saline/NaCl 0,9%
b.      Bovine albumine 22%
c.       Coombs serum
d.      Coombs Control Cells (CCC)
6.3   CARA KERJA
6.3.1  Uji Cocok Serasi Satu Donor
v  Phase I : Phase suhu kamar di dalam saline medium
1)      Ambil 3 buah tabung ukuran 12 x 75 mm, masukkan ke dalam masing-masing tabung.
Tabung I            : Mayor test : 2 tetes erum pasien dan tambahkan 1 tetes sel donor suspensi 5%
Tabung II           : Minor test : 2 tetes plasma donor dan tambahkan 1 tetes sel pasien suspensi 5%
Tabung III         : Auto kontrol : 2 tetes serum pasien dan tambahkan 1 tetes sel pasien suspensi 5%
2)      Kocok-kocok tabung agar isi homogen, kemudian putar 3000 rpm selama 15 detik
3)      Baca reaksinya terhadap hemolisis dan atau aglutinasi secara makroskopis
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → lanjutkan phase II
Tidak terjadi
Aglutinasi → lanjutkan phase II
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkompatibel.
v  Phase II: Phase Inkubasi 37°C dalam Medium Bovine Albumine
-          Tambahkan ke dalam setiap tahung 2 tetes Bovine albumine 22%
-          Kocok isi tabung dan inkubasi pada suhu 37°C selama 15 menit.
-          Putar 3000 rpm selama 15  detik
-          Baca reaksinya terhadap hemolisis dan aglutinasi secara makroskopis.
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → lanjutkan phase III
Tidak terjadi
Aglutinasi → lanjutkan phase III
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkornpatibel.

v  Phase III : Phase Anti Globulin Test (AHG)
-          Cuci sel darah merah dalam tabung 3 kali dengan saline
-          Kocok isi tahung dan putar 3000 rpm selama 15 detik.
-           Baca hasil reaksi secara makrokopis dan mikroskopis.
Pembacaan Hasil:
Tidak terjadi hemolisi → aglutinasi → cocok/compatibel darah boleh diberikan kepada penderita.
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi tidak cocok/inkompatibel darah
tidak boleh diberikan kepada pasien.
Scmua hasil Coomhs test negatif masing-masing tabung:
-          Tambahkan 1 tetes Coombs Control Cells (CCC)
-          Kocok-kocok tabung hingga tercampur
-          Putar 3000 rpm selama 15 detik
-          Pembacaan hasil
Aglutinasi                                  = hasil pemeriksaan benar
Tidak terjadi aglutinasi              = hasil pemeriksaan perlu diulang kembali
6.3.2  Uji Cocok Serasi Lebih dari Satu Donor
(Misalnya 3 kantong darah donor)
v  Phase I         : Phase suhu kamar dalam saline medium
1)      Ambil 6 tabung ukuran 12 x 75 mm, masukkan ke dalam masing-masing tabung
Tabung I         : Mayor I: 2 tetes serum pasien dan tambahkan 1 tetes sel donor I suspensi 5%.
Tabung II        : Mayor II: 2 tetes serum pasien dan tambahkan 1 tetes sel donor II suspensi 5%.
Tabung III      : Mayor III: 2 tetes serum pasien dan tamhahkan 1 tetes sel donor III suspensi 5%.
Tabung IV      : Auto Kontrol: 2 tetes serum pasien dan tamhahkan 1 tetes sel pasien suspensi 5%.
Tabung V        : Minor : 2 tetes pool plasma donor I,II,III dan tambahkan 1 tetes sel pasien suspensi 5%.
Tabung VI      : Auto Pool : 2 tetes pool plasma donor I,II,III dan tambahkan 1 tetes sel donor I, II, III suspensi 5%.
2)      Kocok-kocok tabung agar isi homogen, kemudian putar 3000 rpm selama 15 detik
3)      Baca reaksinya terhadap hemolisis dan atau aglutinasi secara makroskopis.
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → lanjutkan phase II
Tidak terjadi
Aglutinasi → lanjutkan phase II
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkornpatibel.
v  Phase II :      Phase Inkubasi 37°C dalam Medium Bovine Albumine
-          Tambahkan ke dalam setiap tabung 2 tetes Bovine albumine 22%
-          Kocok isi tabung dan inkubasi pada suhu 37°C selama 15 menit.
-          Putar 3000 rpm selama 15 detik.
-          Baca reaksinya terhadap hemolisis dan aglutinasi secara makrokopis
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → cocok/kompatibel darah boleh
    diberikan kepada penderita
Tidak terjadi

Aglutinasi → cocok/kompatibel darah boleh
    diberikan kepada penderita
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkornpatibel darah tidak boleh diberikan kepada penderita.
Semua hasil Coombs test negatif, masing-masing tahung:
-          Tambahkan 1 tetes Coombs Control Cells (CCC)
-          Kocok-kocok semua tabung
-          Putar 3000 rpm selama 15 detik
Pembacaan hasil
Aglutinasi                      = hasil pemeriksaan benar
Tidak terjadi aglutinasi   = hasil pemeriksaan perlu diulang kembali




PROSEDUR KERJA STANDAR PENGOLABAN KOMPONEN DARAH

1.      TUJUAN
Memisahkan komponen-komponen darah

2.      RUANG LINGKUP
Prosedur kerja standar ini harus dilaksanakan oleh tehnis pengolahan kompoenen darah yang terlatih pada unit transfusi darah Palang Merah Indonesia Cabang Kota Surakarta.

3.      DEFINISI
UDD         : Unit Donor Darah
PRC          : Packed Red Cell
TC             : Thrombocyt Consetrate
MWB        : Modified Whole Blood
FFP           : Fresh Frozen Plasma
LP                         : Liquid Plasma          
BC             : Buffy Coat
WB            : Whole Blood
WE            : Washed Erytrocyd
PRP           : Platelet Rich Plasma
PPP           : Platelet Poor Plasma
AHF          : Anti Hemopihili Factor

4.      URAIAN PROSEDUR
4.1  Ketentuan
4.1.1        Semua prosedur cara aseptic
4.1.2        Waktu pengolahan komponen darah:
         Pengolahan komponen darah yang berkaitan dengan pembekuan, hendaknya selesai dalam waktu 6 jam selesai pengambilan (Fresh frozen Plasma, Trombosit Concentrate)
         Sel darah merah pekat (PRC) dapat dipisahkan kapan saja sampai tanggal kadaluarsanya
         Plasma cair (LP) dapat dipisahkan sampai batas waktu 5 hari setelah tanggal kadaluarsa darah Iengkap
4.1.3        Bahan:
Darah lengkap untuk pembuatan Trombosit Pekat (TC) hendaknya memenuhi persyaratan:
         Darah dari donor yang tidak makan sapirin dalam waktu 72 jam sebelum menyumbangkan darah.
         Tidak menggunakan heparin
         Pada waktu penyadapan, satu kali tusukan dan darah lancar
         Darah lengkap untuk Plasma Segar Beku (FFP) / Anti Hemofili Faktor (AHF) pada waktu penyadapan, satu kali tusukan dan aliran darah lancar, segera masukkan ke lemari pendingin darah.
4.1.4        Wadah
         Kantong darah ganda (diutamakan)
         Bila memakai kantong darah tunggal, gunakanlah transfer Pack Hematocrit Sel Darah Merah Pekat (PRC) hendaknya tidak lebih dari 80%.
4.1.5        Pemakaian Refrigerated Centrifuge (Alat Pemutar Pendingin)
         Setiap kali akan memutar darah dengan centrifuge gunakan cup centrifuge dan ditimbang dengan menggunakan balance.
         Setiap kali pemutaran suhu centrifuge disiapkan terlebih dahulu sesuai dengan suhu yang diperlukan.
         Penentuan kecepatan putaran / rotasi per menit.
         Ukur / lihat brosur panjangnya lengan centrifuge.
         Pergunakan nomograp
         Tarik garis lurus dari titik panjang lengan centrifuge kearah titik XG yang sudah ditentukan hingga memotong garis rpm. Titik potong kedua garis tersebut menentukan besarnya rpm.
         Setiap hari, setelah bekerja alat centrifuge dibersihkan sebelum ditinggalkan
4.2  Pengolahan Komponen Darah
Pengolahan komponen darah harus sesuai dengan referensi dan mengikuti Prosedur Kerja Standar yang ada pada Unit Donor Darah PMI Kota Surakarta
4.3  Penyimpanan Komponen Darah Karantina
Lakukan penyimpanan komponen darah karantina (yang belum ada hasil uji saring IMLTD dan hasil tes golongan darah ulang) sesuai standar penyimpanan.

4.4  Evaluasi Hasil
1.      Cocokkan kembali hasil kornponen darah, apakah sudah sesuai dengan lembar kerja.
2.      Hasil ada orang kedua yang mengecek kembali hasil produk.
3.      Produk-produk yang tidak memenuhi persyaratan harus dipisahkan untuk penanganan lebih lanjut.
4.      Setelah hasil uji saring dan tes darah ulang diterima, lakukan pencekalan terhadap komponen-komponen darah yang hasil uji saring IMLTD-nya reaktif dan yang hasil uji golongan darah ulangannya tertukar.
4.5  Penyimpanan (Distribusi)
Kirim komponen darah berikut Lembar Kerja Pengiriman Komponen Darah ke Bagian Distribusi dan Penyimpanan Darah.
4.6  Pencatatan, Pelaporan Dan Arsip
1.      Isi lembar kerja pengolahan darah.
2.      Isi buku Laporan pembuatan komonen darah dan stok darah dan diserahkan kebagian administrasi laboratorium.
4.7  Pengolahan Komponen Darah Dalam Kantong Ganda Dua
Pilihan Komponen Darah : Sel Darah Merah Pekat (PRC) + Plasma Cair (LP)
Plasma Segar Beku (FFP)
Cara Pembuatan Sel Darah Merah Pekat (PRC) + Liquid Plasma (LP)/ Fresh Frozen Plasma (FFP):
1.      Identifikasi kantong satelit dengan
         Nomor kantong
         Golongan darah
         Tanggal pengambilan
         Tanggal pembuatan
         Jenis Komponen
         Volume
         Suhu penyimpanan
         Tanggal kadaluarsa
         Nama petugas
2.      Bersihkan tubing dan sel darah merah dengan hand sealer
3.      Rapikan slang ikat dengan karet gelang
4.      Seimbangkan darah berikut mangkok centrifuge pada balance
5.      Tempatkan mangkok centrifuge yang sudah seimbang kedalam centrifuge dengan posisi berhadapan
6.      Putar 1.500 xG, suhu 4°C,30 menit
7.      Angkat mangkok centrifuge dengan perlahan, tempatkan pada plasma Extractor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali, jepit, buka slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit
8.      Alirkan plasma kedalam kantong satelit, tinggalkan plasma dalam kantong utama ± 3 cm dari permukaan sel darah merah pekat.
9.      Sealer slang penghubung antara kantong utama dengan kantong stelit dengan electric sealer. Gunting slang volume komponen darah pada label/identitas.
10.  Simpan PRC dan LP dalam lemari pendingin darah (blood bank refrigerator suhu 2oC—6°C.
11.  Pembuatan LP menjadi FFP:
12.  Masukkan LP kedalam Plasma Freezing sampai membeku kemudian simpan di Medical Frezee -30°C.

4.8  Pengolahan Komponen Darab Dalam Kantong Ganda Tiga
Pihhan komponen darah:
1.      Sel darah merah pekat (PRC) + Thrombocyt pekat (TC) + Plasma Segar beku
(FFP)/Plasma cair (LP)
2.      Sel darah merah pekat (PRC) + Anti Hemophili Faktor (Cryo) + Plasma Cair (LP).
3.      Sel darah merah pekat (PRC) + Buffy Coat (BC) + Plasma Cair (LP) LFFP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar