1. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan uji
cocok serasi metode gel test.
2.
RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku pada pelayanan Unit Donor Darah di laboratorium uji
cocok serasi dan di Bank Darah Rumah Sakit yang menggunakan metode ini.
3.
DEFINISI
Uji cocok serasi metode gel test adalah
pemeriksaan silang antara darah pasien dan donor pada microtube yang berisi gel sebagai
media untuk pembacaan reaksinya.
4.
URAIAN PROSEDUR
4.1
Menyiapkan
reagen LISS Diluent 2 dibiarkan pada suhu kamar
4.2
Pada
ID. Card ditulis:
•
Nomor
pemeriksaan
•
Nama
pasien
•
Golongan darah
pasien
•
Jenis
darah donor yang diperiksa (WB, RRC, FTP, TC, dll)
•
Nama
singkat petugas pemeriksan
•
Rumah
Sakit
•
Tanggal
pemeriksaan
•
Pada kolom atas (dibawah microtube)
diberi kode sesuai reaksi sebagai berikut:
‒ 1 : untuk tabung mayor 1
‒ 2 :
untuk tabung mayor 2 dst
= 1 : untuk tabung minor 1
= 2 : untuk tabung minor 2 dst
≡ 1 : untuk
tabung auto pooi 1
≡ 2 : untuk
tabung auto pool 2 dst
I :
untuk tabung antar pool I
II :
untuk tabung antar pool
II
Keterangan : Jumlah pooling maksimal 3
donor
4.3
Menyiapkan
Sampel
4.3.1
Sediakan
tabung untuk menampung sampel identitas S.
4.3.2
Sediakan
tabung untuk menampung sampel donor, diberi tanda D (D1, D2, D3, dst bila donor
lebih dari satu).
4.3.3
Sampel
darah ditampung pada tabung-tabung yang sesuai dan diputar
3000 rpm selama 90 detik s/d 120 detik.
3000 rpm selama 90 detik s/d 120 detik.
4.3.4
Menyediakan
tabung, diberi identitas seperti no. 6.3.1 dan 6.3.2.
4.3.5
Masing-masing
tabung diisi dengan 500 µl ID Diluent-2.
4.3.6
Tambahan
5 µl sel darah merah pekat ke masing-masing tabung
sesuai dengan identitas tabung.
4.4
Buka microtube sejumlah yang diperlukan dengan
menarik ujung tutup ke arah kanan atas.
4.5
Masukkan
50 µl suspensi sel
pasien kedalam microtube minor (=) dan 50 µ suspensi sel donor kedalam microtube
mayor (-)
4.6
Tambahkan
25 µl serum/ plasma pasien kedalam microtube
mayor dan 25 µl serum/ plasma donor kedalam microtube
minor.
4.7
Test
card digetarkan/diketuk-ketuk
bagian samping supaya isi microtube tercampur.
4.8
Test
Card dimasukkan ke dalam ID incubator 37 SII selama 15 menit pada suhu 37° C.
4.9
Setelah
inkubasi selesai, ID
card diputar 1030 rpm selama 10 menit.
4.10
Hasil reaksi dibaca dan ditulis path
kolom bawah ID Card dan lembar kerja.
4.11
Melengkapi/mengisi
Check List dan lembar kerja.
PROSEDUR KERJA STANDAR UJI
COCOK SERASI METODE BOVINE ALBUMINE
1. TUJUAN
1.1
Untuk
memastikan bahwa darah
yang diberikan adalah sesuai/kompatibel dan tidak akan menimbulkan reaksi serta
bermanfaat.
1.2
Untuk
mengetahui apakah penderita tidak mengandung antibodi yang reaktif terhadap
eritrosit donor.
2.
RUANG LINGKUP
Prosedur Kerja Standar (PKS)inii harus dilaksanakan oleh pelaksana
teknis bagian
laboratorium yang terlatih pada Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Surakarta.
3.
DEFINISI
Uji cocok serasi adalah reaksi silang in vitro antara darah pasien yang
akan ditransfusi dengan darah donornya yang akan ditransfusikan
4.
REFERENSI
Instruksi kerja uji cocok serasi Unit Transfusi
Darah Pusat Palang Merah Indonesia
Jakarta.
Jakarta.
5.
INFORMASI UMUM
Perneriksaan Uji Cocok Serasi metode Bovine Albumine dilakukan untuk
Pelatihan Bank Darah Rumah Sakit UTD PMI Surakarta
menggunakan Uji Cocok
Serasi metode Gel Test.
6.
URAIAN PROSEDUR
6.1
DAFTAR
ALAT
-
Tabung
reaksi ukuran 12 x 75 mm
-
Rak tabung
-
Labu
semprot
-
Pipet
pasteur
-
Wadah
limbah
-
Inkubator/Waterbath 37°C
-
Sentrifuge
-
Mikroskop
-
Object
glass
6.2
DAFTAR
REAGENSIA
a.
Saline/NaCl 0,9%
b.
Bovine
albumine 22%
c.
Coombs
serum
d.
Coombs
Control Cells (CCC)
6.3
CARA KERJA
6.3.1
Uji Cocok Serasi Satu Donor
v Phase I : Phase suhu kamar di dalam saline
medium
1)
Ambil
3 buah tabung ukuran 12 x 75 mm, masukkan ke dalam masing-masing tabung.
Tabung I : Mayor test : 2
tetes erum pasien dan tambahkan 1 tetes sel donor suspensi 5%
Tabung II :
Minor test : 2 tetes plasma donor dan tambahkan 1
tetes sel pasien suspensi
5%
Tabung III :
Auto kontrol : 2 tetes
serum pasien dan tambahkan 1 tetes sel pasien suspensi 5%
2)
Kocok-kocok
tabung agar isi homogen, kemudian putar 3000 rpm selama 15 detik
3)
Baca reaksinya terhadap hemolisis dan atau
aglutinasi secara makroskopis
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → lanjutkan
phase II
Tidak terjadi
Aglutinasi → lanjutkan phase II
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak
cocok/inkompatibel.
v Phase II: Phase Inkubasi 37°C dalam Medium Bovine Albumine
-
Tambahkan
ke dalam setiap tahung 2 tetes Bovine albumine 22%
-
Kocok
isi tabung dan inkubasi pada suhu 37°C selama 15 menit.
-
Putar
3000 rpm selama 15 detik
-
Baca
reaksinya terhadap hemolisis
dan aglutinasi secara makroskopis.
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → lanjutkan
phase III
Tidak terjadi
Aglutinasi → lanjutkan phase III
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkornpatibel.
v Phase III : Phase Anti Globulin Test (AHG)
-
Cuci
sel darah merah dalam tabung
3 kali dengan saline
-
Kocok
isi tahung dan putar 3000 rpm selama 15 detik.
-
Baca hasil reaksi secara makrokopis dan mikroskopis.
Pembacaan Hasil:
Tidak terjadi hemolisi → aglutinasi → cocok/compatibel darah boleh diberikan kepada penderita.
Terjadi
hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkompatibel darah
tidak boleh diberikan kepada pasien.
tidak boleh diberikan kepada pasien.
Scmua
hasil Coomhs test negatif masing-masing tabung:
-
Tambahkan 1
tetes Coombs Control Cells (CCC)
-
Kocok-kocok tabung hingga tercampur
-
Putar 3000 rpm
selama 15 detik
-
Pembacaan hasil
Aglutinasi = hasil pemeriksaan benar
Tidak
terjadi aglutinasi = hasil pemeriksaan perlu diulang kembali
6.3.2
Uji Cocok Serasi Lebih dari Satu Donor
(Misalnya
3 kantong darah donor)
v Phase I :
Phase suhu kamar dalam saline medium
1)
Ambil 6 tabung ukuran 12 x 75 mm,
masukkan ke dalam masing-masing tabung
Tabung
I : Mayor I: 2 tetes serum pasien dan tambahkan 1 tetes sel
donor I suspensi 5%.
Tabung
II : Mayor II: 2 tetes serum pasien dan tambahkan 1 tetes sel
donor II suspensi
5%.
Tabung
III : Mayor III: 2 tetes serum pasien dan tamhahkan 1 tetes sel donor III suspensi
5%.
Tabung
IV : Auto Kontrol: 2 tetes serum pasien dan tamhahkan 1
tetes sel
pasien suspensi 5%.
Tabung
V : Minor
: 2 tetes pool plasma donor
I,II,III dan tambahkan 1 tetes sel pasien
suspensi
5%.
Tabung
VI : Auto Pool
: 2 tetes pool plasma donor
I,II,III dan tambahkan 1 tetes sel donor I, II, III suspensi
5%.
2)
Kocok-kocok tabung
agar isi homogen, kemudian putar 3000 rpm selama 15 detik
3)
Baca
reaksinya terhadap hemolisis dan atau aglutinasi secara
makroskopis.
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → lanjutkan
phase II
Tidak terjadi
Aglutinasi → lanjutkan phase II
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkornpatibel.
v Phase II : Phase Inkubasi
37°C dalam Medium Bovine Albumine
-
Tambahkan
ke dalam setiap tabung 2 tetes Bovine albumine 22%
-
Kocok
isi tabung dan inkubasi pada suhu 37°C selama 15 menit.
-
Putar
3000 rpm selama 15
detik.
-
Baca
reaksinya terhadap hemolisis dan
aglutinasi secara makrokopis
Pembacaan Hasil:
Hemolisis → cocok/kompatibel darah boleh
diberikan kepada penderita
Tidak terjadi
Aglutinasi → cocok/kompatibel darah boleh
diberikan kepada penderita
Terjadi hemolisis dan atau aglutinasi → tidak cocok/inkornpatibel darah tidak boleh
diberikan kepada penderita.
Semua hasil Coombs test negatif, masing-masing tahung:
-
Tambahkan 1 tetes Coombs Control Cells (CCC)
-
Kocok-kocok
semua tabung
-
Putar
3000 rpm selama 15 detik
Pembacaan hasil
Aglutinasi =
hasil pemeriksaan benar
Tidak terjadi
aglutinasi = hasil pemeriksaan perlu diulang
kembali
PROSEDUR KERJA STANDAR PENGOLABAN KOMPONEN
DARAH
1.
TUJUAN
Memisahkan komponen-komponen darah
2.
RUANG
LINGKUP
Prosedur kerja standar ini harus dilaksanakan oleh tehnis pengolahan
kompoenen darah yang terlatih pada unit transfusi darah Palang Merah Indonesia
Cabang Kota Surakarta.
3.
DEFINISI
UDD :
Unit Donor Darah
PRC :
Packed Red Cell
TC :
Thrombocyt Consetrate
MWB :
Modified Whole Blood
FFP :
Fresh Frozen Plasma
LP : Liquid Plasma
BC : Buffy Coat
WB : Whole Blood
WE : Washed Erytrocyd
PRP : Platelet Rich Plasma
PPP : Platelet Poor Plasma
AHF : Anti
Hemopihili
Factor
4.
URAIAN
PROSEDUR
4.1
Ketentuan
4.1.1
Semua
prosedur cara aseptic
4.1.2
Waktu
pengolahan komponen
darah:
•
Pengolahan
komponen darah yang berkaitan dengan pembekuan, hendaknya selesai dalam waktu 6 jam selesai pengambilan (Fresh frozen Plasma, Trombosit
Concentrate)
•
Sel
darah merah pekat (PRC) dapat dipisahkan kapan saja sampai tanggal kadaluarsanya
•
Plasma
cair (LP) dapat dipisahkan sampai batas waktu 5 hari
setelah tanggal kadaluarsa darah Iengkap
4.1.3
Bahan:
Darah
lengkap untuk pembuatan Trombosit Pekat (TC)
hendaknya memenuhi persyaratan:
•
Darah dari donor yang tidak makan sapirin dalam waktu 72 jam sebelum menyumbangkan
darah.
•
Tidak menggunakan heparin
•
Pada waktu penyadapan, satu kali tusukan dan darah
lancar
•
Darah lengkap untuk Plasma Segar Beku (FFP) /
Anti Hemofili Faktor (AHF) pada waktu penyadapan, satu kali
tusukan dan aliran darah lancar, segera masukkan ke lemari
pendingin darah.
4.1.4
Wadah
•
Kantong
darah ganda (diutamakan)
•
Bila
memakai kantong darah tunggal, gunakanlah transfer Pack Hematocrit Sel Darah
Merah Pekat (PRC) hendaknya tidak lebih dari 80%.
4.1.5
Pemakaian Refrigerated Centrifuge (Alat Pemutar
Pendingin)
•
Setiap
kali akan memutar darah dengan centrifuge gunakan cup centrifuge dan ditimbang
dengan menggunakan balance.
•
Setiap
kali pemutaran suhu centrifuge disiapkan terlebih dahulu sesuai dengan suhu
yang diperlukan.
•
Penentuan kecepatan putaran
/ rotasi per menit.
•
Ukur / lihat brosur panjangnya
lengan centrifuge.
•
Pergunakan nomograp
•
Tarik garis lurus dari
titik panjang lengan centrifuge kearah titik XG yang sudah ditentukan hingga
memotong garis rpm. Titik potong kedua garis tersebut menentukan besarnya rpm.
•
Setiap
hari, setelah bekerja alat centrifuge dibersihkan sebelum ditinggalkan
4.2
Pengolahan Komponen Darah
Pengolahan komponen darah harus sesuai dengan
referensi dan mengikuti Prosedur Kerja Standar yang ada pada Unit Donor Darah
PMI Kota Surakarta
4.3
Penyimpanan Komponen Darah Karantina
Lakukan penyimpanan komponen darah karantina
(yang belum ada hasil uji saring IMLTD dan hasil tes golongan darah ulang)
sesuai standar penyimpanan.
4.4
Evaluasi Hasil
1. Cocokkan kembali hasil kornponen darah, apakah sudah sesuai dengan lembar kerja.
2. Hasil ada orang kedua yang mengecek kembali hasil produk.
3. Produk-produk yang tidak memenuhi persyaratan harus dipisahkan untuk penanganan lebih
lanjut.
4. Setelah hasil uji saring dan tes
darah ulang diterima, lakukan pencekalan terhadap komponen-komponen
darah yang hasil uji saring IMLTD-nya reaktif dan yang hasil uji golongan darah ulangannya
tertukar.
4.5
Penyimpanan (Distribusi)
Kirim komponen
darah berikut Lembar Kerja Pengiriman Komponen Darah ke Bagian Distribusi dan Penyimpanan
Darah.
4.6
Pencatatan, Pelaporan Dan Arsip
1.
Isi
lembar kerja pengolahan darah.
2.
Isi
buku Laporan pembuatan komonen darah dan stok darah dan diserahkan kebagian administrasi laboratorium.
4.7
Pengolahan Komponen Darah Dalam Kantong
Ganda Dua
Pilihan Komponen Darah : Sel Darah Merah
Pekat (PRC) + Plasma Cair (LP)
Plasma Segar Beku (FFP)
Cara Pembuatan Sel Darah Merah Pekat (PRC) +
Liquid Plasma (LP)/ Fresh Frozen Plasma (FFP):
1. Identifikasi kantong satelit dengan
•
Nomor
kantong
•
Golongan darah
•
Tanggal pengambilan
•
Tanggal pembuatan
•
Jenis Komponen
•
Volume
•
Suhu
penyimpanan
•
Tanggal
kadaluarsa
•
Nama
petugas
2.
Bersihkan
tubing dan sel darah merah dengan hand sealer
3.
Rapikan
slang ikat dengan karet gelang
4.
Seimbangkan
darah berikut mangkok centrifuge pada balance
5.
Tempatkan mangkok centrifuge yang
sudah seimbang kedalam centrifuge dengan posisi berhadapan
6.
Putar 1.500 xG, suhu 4°C,30 menit
7.
Angkat mangkok centrifuge dengan
perlahan, tempatkan pada plasma
Extractor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali, jepit, buka slang
penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit
8.
Alirkan plasma kedalam kantong
satelit, tinggalkan plasma dalam kantong
utama ± 3 cm dari permukaan sel darah merah pekat.
9.
Sealer slang penghubung antara kantong utama dengan kantong stelit
dengan electric sealer. Gunting slang volume komponen darah pada label/identitas.
10. Simpan PRC dan LP dalam lemari pendingin darah
(blood bank refrigerator suhu 2oC—6°C.
11. Pembuatan LP menjadi FFP:
12. Masukkan LP kedalam Plasma Freezing sampai membeku kemudian simpan di Medical Frezee
-30°C.
4.8
Pengolahan Komponen Darab Dalam Kantong
Ganda Tiga
Pihhan
komponen darah:
1. Sel darah merah pekat (PRC) + Thrombocyt
pekat (TC) + Plasma Segar beku
(FFP)/Plasma cair (LP)
(FFP)/Plasma cair (LP)
2. Sel darah merah pekat (PRC) + Anti Hemophili Faktor (Cryo) +
Plasma Cair (LP).
3. Sel darah merah pekat (PRC) + Buffy Coat (BC) + Plasma Cair (LP) LFFP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar