Senin, 21 September 2015

ANALISA KASUS HIPERTENSI



HIPERTENSI STAGE I

A.    Subyektif
Nama pasien    :    Bapak LGW
Umur pasien     : 47 tahun, BB 70 kg
Patofisiologi     :    Sakit kepala, dua minggu yang lalu periksa ke dokter dengan tekanan darah 150/90 mmHg disarankan perubahan kualitas hidup namun tidak membaik.
Kondisi sosial : tidak merokok

B.     Obyektif
Tekanan darah : 150/90  
Nadi                 : 70 x permenit
Tekanan darah klien berada pada 150/90 mmHg sehingga melebihi batas normal menurut JNC7 yaitu 120/80 mmHg,
Pemeriksaan Laboratorium :
Cholesterol       : 150 (masih dalam kondisi normal)
Normal 110 – 200 mg/dl
Trigliserida       : 100 (masih dalam kondisi normal)
Normal  30  -  160 mg/dl
GDN                : 100 (masih dalam kondisi normal)
Normal  70 – 110 mg/dl
Kreatinin          : 1,12 (masih dalam kondisi normal)
Normal  0,5  -  1,5  md/dl
Jantung/paru    : dalam batas normal

C.    Assesment
Berdasarkan data subjectif dan objectif, kemungkinan pasien mengalami hipertensi stage I tanpa faktor resiko lain.


D.    Plan
Pemberian obat dengan mempertimbangkan rasionalitas obat sesuai dengan  Tepat obat, Tepat indikasi, Tepat pasien, Tepat dosis, Interaksi Obat dan Waspada Efek Samping.
1.      KIE
a.       Atasi stress dan emosi
b.      Atur pola makan, hindari makanan tinggi garam dan lemak, perbanyak buah dan sayur
c.       Olahraga teratur
d.      Hindari minuman beralkohol
e.       Pertahankan berat badan ideal
f.       Periksa tekanan darah secara berkala dan lakukan pengecekan ulang setiap 2 tahun
g.      Bila diperlukan konsumsi obat-obatan penurun tekanan darah serta makan secara teratur
2.      Farmakoterapi
a.       Captopril
Indikasi            : antihipertensi
Mekanisme      : Mencegah kerja enzim angiotensin converting enzyme yg berfungsi mengubah angiotensin 1 menjadi angiotensin 2
Dosis                : Sekali Sehari: 25 mg
Efek samping   : Hilangnuya rasa, batukkering
Interaksi obat   : Efek diperkuat dengan diuretic
b.      Metamizole
Indikasi            :  Untuk meringankan rasa nyeri sedang sampai berat
Mekanisme      : mencegah timbulnya gejala inflamasi dengan menghambat proses inflamasi yakni menghambat edema, deposit fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit, aktivitas fagositosis dan inflamasi.
Dosis                : Sekali Sehari 500 mg
Efek samping   : Reaksi hipersensitivitas, reaksi pada kulit, ngantuk, pusing, lelah yang berlebihan. Konstipasi, depresi, hipotensi, jaundice, perubahan libido, mual, tremor, retensi urin, vertigo
Interaksi obat   : Bila Metamizole Na diberikan bersamaan dengan Chlorpromazine dapat mengakibatkan hipotermia.
c.       Amlodipin
Indikasi            : Dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat antihipertensi dan antiangina lain.
Mekanisme      : antagonis kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium) yang menghambat influks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos vaskular dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan otot jantung. Amlodipine menghambat influks ion kalsium secara selektif, di mana sebagian besar mempunyai efek pada sel otot polos vaskular dibandingkan sel otot jantung.
Dosis                : sekali sehari 5 mg
Efek samping   : sering timbul fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.
Interaksi obat   : Amlodipine dapat diberikan bersama dengan penggunaan diuretik golongan tiazida, a-bloker, ß-bloker, ACE inhibitor, nitrat, nitrogliserin sublingual, antiinflamasi non-steroid, antibiotika, serta obat hipoglikemik oral.
d.      Ramipril
Indikasi            : Hipertensi ringan sampai sedang.
Mekanisme      : Menurunkan mortalitas setelah infark miokardial pada pasien dengan petunjuk klinis gagal jantung.

Dosis                : sekali sehari 2,5 mg
Efek samping   : Hipotensi awal, mual, pusing, sakit kepala, mengantuk, batuk.
Interaksi obat :           resiko hiperkalemia ditingkatkan dengan zat-zat hemat Kalium dan Kalium tambahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar